
Membuat pilihan karir bukanlah tugas yang mudah. Individu harus mempertimbangkan banyak hal, termasuk faktor-faktor yang ada serta pilihan yang tersedia. Tantangan ini khususnya terasa berat bagi para siswa atlet.
Berbeda dengan sebagian besar orang lainnya, siswa atlet memiliki dua jalur yang berbeda untuk mengejar karir. Mereka dapat memilih untuk fokus pada pendidikan dan melanjutkan ke perguruan tinggi, atau mengarahkan perhatian mereka pada olahraga dan mengejar karir sebagai atlet profesional. Tentu saja, keputusan akhir yang diambil merupakan hasil dari pertimbangan yang matang yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tetapi, apa sajakah faktor-faktor tersebut?
Penelitian yang dilakukan oleh Apshara.co bertujuan menjawab pertanyaan ini. Para narasumber dalam penelitian ini adalah mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang masih aktif berkompetisi dan meraih kemenangan dalam kejuaraan nasional dan internasional di bidang TaeKwonDo. Mereka juga berbagi cerita tentang bagaimana budaya dunia olahraga mempengaruhi keputusan dalam mengejar karir sebagai atlet profesional.

Berdasarkan informasi dari narasumber dengan mengacu pada Model Kognitif Sosial Career Self-management (CSM), Apshara.co menemukan bahwa dukungan dari keluarga, teman, dan pelatih memainkan peran penting dalam memotivasi siswa atlet untuk mengejar kesuksesan dalam TaeKwonDo. Namun, kendala dalam jaminan finansial masa depan serta minimnya kesempatan pengembangan diri menjadi faktor penghambat mereka untuk mengejar karir profesional di dunia olahraga. Selain itu, narasumber juga menyatakan bahwa Indonesia belum sepenuhnya menggali potensi bakat olahraga. Faktor-faktor ini menjadi pertimbangan kunci bagi para narasumber ketika akhirnya menentukan pilihan karir mereka di luar bidang olahraga.
Nah, jadi, gimana menurut kamu? Ada ide atau saran untuk memberikan dukungan lebih ke para siswa atlet ini? Ayo, share di kolom komentar untuk diskusi mencari solusinya!
Note:
Hasil riset selengkapnya dapat dilihat disini.
Comentarios